PAKAROSO.COM – Ketua Lembaga Kajian Nasional-Provinsi Sulawesi Tengah (LKN-Prov. SulTeng). Ezra Tara’u, SH menyoroti  Pilkada SulTeng 2024 sebagai Pilkada paling buruk pelaksanaannya sepanjang sejarah Pilkada.

Menurut Ezra, carut marut kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tengah pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini yang paling menonjol adalah rendahnya partisipasi pemilih.

Sebanyak 622.628 warga Sulawesi Tengah yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024 gagal menggunakan hak pilihnya.

Dengan total DPT mencapai 2.255.639 orang, angka ini mencerminkan penurunan signifikan dalam tingkat partisipasi pemilih jika dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya.

Hal ini menjadi perhatian utama LKN Prov. Sulteng, mengingat Pilkada seharusnya menjadi momen penting dalam proses demokrasi.

“Terlalu banyak aturan yang berubah-ubah dan tidak disertai sosialisasi yang cukup oleh penyelenggara menjadi penyebab utama rendahnya partisipasi pemilih” tegas Ezra.

“Banyak warga yang tidak mendapatkan informasi ini tepat waktu, sehingga tidak dapat memenuhi persyaratan administratif saat pencoblosan.”

“Saya mengalami sendiri saat saya ke TPS untuk memilih tapi tidak diizinkan karena hanya membawa surat undangan tapi tidak membawa KTP, namun setelah saya berkeras dengan perlihatkan bukti pengenal lainnya setelah itu baru di izinkan memilih”. Cerita Ezra.

Ezra menilai kondisi ini terjadi di seluruh daerah dan TPS sehingga pihaknya menduga hal ini masuk dalam kategori TSM (Terstruktur Sistematis dan Masif) **